Keuntungan.net – Beternak jangkrik mungkin jauh dari kata berkelas, namun siapa sangka banyak pengusaha di bidang tersebut bisa kaya raya setelah menekuninya dengan serius. Harganya yang cenderung stabil dan naik tiap tahun menjadikan keuntungan ternak jangkrik begitu menjanjikan.
Terlebih lagi, proses ternak sangat mudah dilakukan sekalipun pemula. Serta hemat tempat sehingga bisa dilakukan di rumah.
Jadi, merupakan suatu keputusan yang tepat memilih budidaya ini bagi kamu yang ingin memulai usaha untuk meningkatkan penghasilan besar dalam waktu panen yang cenderung cepat. Selengkapnya mengenai rincian keuntungan usaha ternak jangkrik di bawah ini.
Rincian Keuntungan Ternak Jangkrik
Keuntungan beternak jangkrik bisa diketahui dengan cara menghitung per kilo. Harga jangkrik sekarang di pasaran yaitu Rp 45 ribu.
Nah, dalam sekali panen kamu bisa menghasilkan hingga 50 kilo. Jika dikalikan harga jual, maka bisa mendapat omzet Rp 2.250.000 per hari.
Sementara keuntungannya baru bisa didapat dengan mengurangi biaya operasional.
- Telur jangkrik per 1 kg = Rp 200.000
- Pakan ayam Rp 10.000 per kg x 30 hari = Rp 300.000
Total pengeluaran sekali panen untuk 1 kg telur jangkrik adalah Rp 500.000
Artinya, keuntungan bisnis ternak jangkrik per kilo yaitu Hasil Penjualan – Modal Operasional = Rp 2.250.000 – Rp 500.000 = Rp 1.750.000
Analisa keuntungan ternak jangkrik tersebut untuk satu kilo saja. Sementara itu, kamu bisa membudidaya jangkrik dalam jumlah banyak, misalnya 10 kg. Bisa dibayangkan, betapa besar jumlah keuntungan yang didapat dalam satu periode.
Keuntungan Ternak Jangkrik 10 kg = (Hasil Panen x Harga Jangkrik per Kg) – Modal Operasional
= ((10 kg x 50 kg) x Rp 45.000) – (30 x Rp 500.000)
= Rp 22.500.000 – Rp 15.000.000 = Rp 7.500.000 per periode panen.
Baca juga: 5 Usaha Ternak Paling Cepat Panen dan Menguntungkan
Tips Sukses Budidaya Jangkrik
Jika ingin mendapatkan keuntungan dari beternak jangkrik, kamu perlu terapkan beberapa hal berikut ini.
- Pahami Proses Budidaya
Hal utama yang perlu diperhatikan terutama bagi pemula, yaitu memahami alur dari beternak jangkrik. Mulai dari menyiapkan box kandang, proses indukan jangkrik, pembesaran, penetasan, hingga waktunya panen. Berikut beberapa tips.
- Sediakan box kandang dari triplex diisi tray, dan pasir untuk box indukan
- Setelah 3-5 hari, ambil pasir dalam kandang indukan dan diamkan selama 5 hari
- Beri pakan tiap pagi dan sore, dan jika sudah besar diberikan pakan berupa ampas tahu, campuran pur, dan polar
- Waktu panen antara 30-40 hari
- Rutin Menanggulangi Hama dan Penyakit
Dibandingkan ternak hewan lain, tidak ada masalah serius terkait hama dan penyakit dalam budidaya jangkrik.
Hanya saja, tetap perlu waspada untuk meningkatkan peluang keberhasilan proses budidaya.
- Hindarkan ruang budidaya jangkrik dari semut, cicak, tikus, katak, dan ular
- Alasi kaki-kaki kandang dengan mangkuk yang berisi air atau minyak tanah, serta lumuri vaseline (gemuk) di tiap kaki penyangga
- Segera buang daun yang tercemar jamur
- Rutin memberikan vaksin jangkrik
- Cermat dalam Bermitra/Menjual Hasil Panen
Selain rutin menanggulangi hama dan penyakit, sebaiknya cermat dalam menentukan mitra yang tepat.
Kamu bisa bekerja sama dengan para peternak reptil, seperti kadal, tokek, dan iguana; peternakan semut rangrang; komunitas pemancing, komunitas pecinta burung; peternakan ikan hias; dan pabrik pakan.
Jangkrik juga berpotensi pasar di bidang pangan sebagai tepung dan makanan olahan. Serta dijual dalam bentuk telur dan jangkrik muda untuk pedagang pengumpul dan toko penjual pakan.
Demikian tadi, penghitungan keuntungan ternak jangkrik yang sangat potensial untuk memulai usaha. Terapkan tipsnya, semoga kamu sukses!