Keuntungan.net – Meski kerap dipandang sebelah mata, nyatanya jumlah keuntungan jualan cilor bisa mencapai jutaan rupiah per bulan. Dengan modal yang terbilang murah dan proses pembuatannya mudah, kesempatan sukses ini sangat terbuka lebar bagi kamu.
Apalagi tidak banyak yang mau menjalankan usaha ini hanya karena gengsi, serta harga jualnya yang murah sehingga dianggap kurang menguntungkan. Padahal, omset sebulan bisa mencapai jutaan. Jadi, merupakan sebuah keputusan yang tepat jika kamu memilih usaha ini untuk mulai serius berkecimpung dalam dunia bisnis kecil-kecilan namun menjanjikan.
Penasaran dengan rincian keuntungannya? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut yang membahas secara detail. Mulai dari penghitungan modal investasi, bahan baku, dan lain sebagainya.
Keuntungan Jualan Cilor Per Hari
Untuk mengetahui keuntungan penjualan cilor setiap hari, kamu perlu mengetahui biaya belanja harian yang mencakup kebutuhan bahan baku pembuatan cilor. Beberapa di antaranya ialah bahan aci, telur, bumbu, dan lain-lain. Selengkapnya bisa dilihat dalam tabel berikut.
Barang | Biaya |
Cilor 5 kg | Rp 160.000 |
Bawang putih 2 ons | Rp 7.000 |
Royco 5 bungkus | Rp 5.000 |
Lada bubuk 4 bungkus | Rp 4.000 |
Telur 1 kg | Rp 30.000 |
Wadah cup plastik 100 buah | Rp 18.000 |
Sendok plastik 100 buah | Rp 5.000 |
Kantong plastik 100 lembar | Rp 9.000 |
Bumbu atom aneka rasa | Rp 10.000 |
Minyak 1 liter | Rp 14.000 |
Total | Rp 269.000 |
Dari tabel di atas, diketahui jumlah modal operasional harian sekitar Rp 269 ribu.
Dengan sejumlah modal tersebut, kamu bisa menjual 100 cup cilor dengan harga Rp 5 ribu. Artinya, keuntungan yang di peroleh jualan cilor sebesar Rp 500.000.
Baca juga: Rincian Keuntungan Jualan Sosis Goreng Per Hari & Bulan
Modal Usaha Cilor dan Keuntungan Bersihnya Per Bulan
Dalam menghitung keuntungan bersih tiap bulan, kamu harus menghitung modal awal serta biaya penyusutan untuk tiap peralatan. Kemudian, jumlah keuntungan dalam sebulan dikurangi jumlah tersebut. Itulah jumlah laba bersih sebenarnya.
- Modal Awal
Pertama, menghitung modal awal untuk berinvestasi peralatan dan perlengkapan yang dipakai sehari-hari.
Lebih detail mengenai kebutuhan barang dapat dilihat dalam tabel berikut.
Peralatan dan Perlengkapan | Biaya |
Gerobak motor | Rp 1.300.000 |
Paket kompor gas, tungku dan selang | Rp 250.000 |
Spatula aluminium 2 buah | Rp 3.000 |
Container tempat cilor | Rp 13.000 |
Wadah bumbu kering | Rp 10.000 |
Rak dapur susun 2 tingkat | Rp 36.000 |
Wadah telur | Rp 20.000 |
Wadah bumbu basah | Rp 10.000 |
Cetakan cilor | Rp 70.000 |
Total | Rp 1.722.000 |
- Penyusutan
Selanjutnya, yaitu menghitung biaya penyusutan. Untuk pemula, biaya penyusutan dapat dihitung secara umum dengan menjumlah modal awal dibagi masa pakai suatu barang.
Misalnya, semua barang diperkirakan tahan hingga 3 tahun. Berarti, penghitungan biaya penyusutannya ialah 1/24 x total modal = 1/36 x Rp 1.712.000 = Rp 47.600
- Keuntungan Jualan Cilor Per Bulan
Setelah mengetahui biaya penyusutan, saatnya menghitung keuntungan bersih dari usaha cilor ini.
Pemasukan Jualan Cilor | |
Keuntungan per hari Rp 500.000 x 30 | Rp 15.000.000 |
Pengeluaran Jualan Cilor | Rp 8.117.600 |
– Biaya Penyusutan Rp 47.600 | |
– Biaya Tetap/Operasional Rp 269.000 * 30 | |
Keuntungan Bersih | Rp 6.882.400 |
Jadi, keuntungan bersih dari hasil jualan cilor dalam sebulan mencapai angka hampir Rp 7 juta. Dengan catatan, kamu rajin menjajakan jajanan cilor selama 30 hari penuh. Demikian, tidak mustahil bagi kamu mengumpulkan keuntungan jualan cilor hingga jutaan rupiah.
Semoga informasi ini bisa menjadi inspirasi bermanfaat serta pedoman bagi kamu dalam menjalankan bisnis cilor eceran.