Keuntungan.net – Tidak disangka, keuntungan usaha roti bakar yang kerap dianggap sebelah mata ternyata bernilai besar. Total pendapatan per bulannya bisa menghasilkan jutaan rupiah.
Bisa dikatakan, usaha ini memiliki potensi yang sangat bagus. Apalagi roti bakar merupakan camilan yang banyak digemari. Tanpa mengenal umur, siapapun menyukai makanan manis ini. Pengelolaan usahanya juga terbilang mudah bagi pemula karena tidak perlu bahan-bahan atau teknik khusus untuk membuatnya.
Bila kamu ingin menambah penghasilan, usaha roti bakar bisa dijadikan sebagai sampingan dengan keuntungan yang lumayan. Berikut kami berikan gambaran mengenai keuntungan, serta cara menentukan harga jual yang tepat agar mendapatkan profit yang tinggi.
Cara Menghitung Keuntungan Usaha Roti Bakar dan Harga Jualnya
Penghitungan keuntungan jualan roti bakar yang keuntungan.net berikan lengkap untuk harian dan bulanan agar kamu bisa menentukan sendiri, berapa harga jual roti serta keuntungan yang diinginkan.
- Ketahui Dulu Rumus Sederhana HPP
Untuk mengetahui harga jual atau HPP (Harga Pokok Penjualan), maka rumusnya adalah:
HPP = Laba + Modal
Jumlah keuntungan (Laba) akan dihitung paling akhir karena menyesuaikan jumlah keuntungan akhir yang diinginkan.
Maka dari itu, pertama harus mengetahui terlebih dahulu modalnya yang akan dijelaskan satu per satu di poin berikutnya.
- Menghitung Modal per Balok Roti Rasa Coklat
Berikut adalah modal harga jual per balok rasa coklat.
- Cokelat (per kg) Rp 25.000 cukup untuk 15 porsi = Rp 25.000/15 = Rp 1.700 (dibulatkan)
- Roti (per balok) Rp 4.000
- Margarine (per kg) Rp 25.000 cukup untuk 20 porsi = 25.000/20 = Rp 1.250
- Susu kental (per kaleng) Rp 12.000 cukup untuk 18 porsi = Rp 12.000/18 = Rp 700 (dibulatkan)
- Modal gas, kardus, kertas minyak, dan plastik Rp 1.000 (bisa ditingkatkan)
Total modal jual roti bakar coklat per balok = Coklat + Roti + Margarine + Susu + Lainnya = Rp 1.700 + Rp 4.000 + Rp 1.250 + Rp 700 + Rp 1.000 = Rp 8.650
Baca juga: Keuntungan Jual Jus Buah dan Cara Menentukan Harga Jualnya
- Menghitung Modal per Balok Roti Rasa Selai
Selain rasa cokelat, ada rasa selai. Penghitungannya masih sama, hanya saja berbeda pada bagian selainya. Meskipun begitu, kita hitung secara keseluruhan agar penjelasan ini mudah dimengerti.
- Selai rasa (per kg) Rp 16.000 cukup untuk 15 porsi = Rp 16.000/15 = Rp 1.100 (dibulatkan)
- Roti (per balok) Rp 4.000
- Margarine (per kg) Rp 25.000 cukup untuk 20 porsi = 25.000/20 = Rp 1.250
- Susu kental (per kaleng) Rp 12.000 cukup untuk 18 porsi = Rp 12.000/18 = Rp 700 (dibulatkan)
- Modal gas, kardus, kertas minyak, dan plastik Rp 1.000
Total modal jual roti bakar coklat per balok = Selai + Roti + Margarine + Susu + Lainnya = Rp 1.100 + Rp 4.000 + Rp 1.250 + Rp 700 + Rp 1.000 = Rp 8.050
- Menentukan Harga Jual (HPP) & Keuntungan (Laba)
Nah, tadi sudah didapatkan perkiraan modal menjual roti bakar untuk rasa coklat Rp Rp 8.650 per balok dan rasa selai Rp 8.050 per balok.
Pada umumnya, keuntungan yang di ambil penjual roti bakar sekitar Rp 4.000-7000 per balok roti. Kemudian, di jumlah dengan modal tadi. Misalnya, ingin mengambil keuntungan masing-masing 5 ribu.
- HPP roti coklat per balok = Laba + Modal = Rp 5.000 + Rp 8.650 = Rp 14.000 (dibulatkan)
- HPP roti selai per balok = Laba + Modal = Rp 5.000 + Rp 8.050 = Rp 13.000 (dibulatkan)
Tadi sudah menemukan harga jualnya. Untuk menentukan keuntungan, misalnya per hari laku 30 balok roti. Maka tinggal dihitung dengan laba yang diinginkan tadi.
- Keuntungan per hari = Jumlah roti yang laku (per balok) x Laba = 30 balok roti x Rp 5.000 = Rp 150.000
- Keuntungan per bulan = Keuntungan per hari x 30 hari = Rp 150.000 x 30 hari = Rp 4.500.000
Baca juga: Cara Menghitung Persentase Keuntungan dan Contoh Perhitungannya
Itulah jumlah perkiraan keuntungan usaha roti bakar, serta cara menghitung HPP dengan profit tinggi. Contoh penghitungan tadi bisa kamu modifikasi, menyesuaikan harga beli bahan yang berlaku di daerahmu.
Semoga membantu.!